Rabu, 18 Juni 2014

Memori

*    Tiga Tahapan-tahapan Memori
            Pada tahun belakangan ini, para psikolog telah mencoba untuk mengembangkan berbagai teori mengenai memori atau ingatan dengan menggunakan komputer sebagai modelnya dikarenakan sistem kerja komputer yang kurang lebih sama dengan cara kerja otak manusia. Dasar pemikiran dan hasil penelitian para psikolog pada masa tersebut akhirnya menyimpulkan bahwa terdapat 3 tahapan dalam pemrosesan informasi. 3 Tahapan tersebut yaitu :
·         Ingatan sensoris : rentang waktu sepersekian detik sampai beberapa detik
·         Ingatan jangka pendek : rentang waktu sampai 30 detik
·         Ingatan jangka panjang : rentang waktu sampai seumur hidup
 





jj



v  Ingatan Sensoris
Ingatan sensoris  menyimpan informasi dari dunia dalam bentuk sensoris aslinya dalam sekejap. Tidak lebih dari waktu yang singkat pada saat informasi tersebut sampai pada indra penglihatan, pendengaran atau indra lainnya. Ingatan sensoris sangat kaya dan detail, tetapi informasi ini akan hilang dengan cepat kecuali kita menggunakan strategi tertentu untuk menyalurkan ke ingatan jangka pendek atau jangka panjang.
Secara umum, kita memproses lebih banyak rangsangan pada tingkat sensoris daripada yang kita sadari. Ingatan sensoris memperoleh informasi ini dari indra, termasuk proporsi terbesar mengenai apa yang kita abaikan. Namun, ingatan sensoris tidak mempertahankan informasi ini untuk waktu yang lama. Memori echoic (echoic dari asal kata echo) adalah nama yang diberikan untuk ingatan sensoris auditorio, yang dipertahankan hingga beberapa detik.
Memori iconic (iconic dari asal kata icon yang berarti “gambar”) adalah nama yang diberikan untuk ingatan sensoris visual, yang hanya dipertahankan selama sekitar seperempat detik. Ingatan sensoris visual yang bertanggung jawab terhadap kemampuan kita “menulis” di udara dengan menggunakan kembang api  pada suatu perayaan, memori iconic yang tersisalah yang membuat titik bergerak cahaya terlihat seperti sebuah garis. Ingatan sensoris dari indra yang lain seperti penciuman atau peraba masih mendapatkan perhatian yang sedikit dalam penelitian ilmiah.

v  Ingatan Jangka Pendek
Kebanyakan informasi tidak diproses lebih jauh dari tahap ingatan sensoris visual dan auditori.  Informasi ini hanya dipertahankan untuk waktu yang sangat singkat. Meskipun begitu, sebagian informasi, terutama yang harus kita perhatikan, ditransfer ke ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek (short-term memory) adalah system ingatan dengan kapasitas terbatas saat informasi dipertahankan selama sekitar 30 detik, kecuali ada strategi tertentu untuk mempertahankannya lebih lama. Dibandingkan dengan ingatan sensoris, ingatan jangka pendek terbatas dalam hal kapasitasnya, tetapi dapat menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama.
Keterbatasan kapasitas ingatan jangka pendek ini telah ditelusuri oleh George Miller dalam makalah klasiknya “The Magical Number Seven, Plus or Minus Two”. Miller menunjukkan bahwa kebanyakan tugas individu dibatasi mengenai seberapa banyak informasi yang dapat mereka telusuri tanpa bantuan luar.­ Biasanya batas ini memiliki rentang 7 ± 2 item. Contoh gejala 7 ± 2 yang paling sering dikutip adalah mengenai “rentang ingatan”,yaitu jumlah digit yang dapat individu laporkan kembali secara berurutan  setelah adanya satu kali presentasi terhadap mereka. Kebanyakan mahasiswa dapat mengingat 8 atau 9 digit tanpa membuat kesalahan. Daftar yang lebih panjang memiliki masalah karena melampaui kapasitas ingatan jangka pendek. Jika kita mengandalkan ingatan jangka pendek sederhana untuk mengingat daftar yang lebih panjang., kita mungkin akan membuat suatu kesalahan.

ü  PENGELOMPOKAN DAN PENGULANGAN (CHUNKING & REHEARSAL)
Dua cara untuk meningkatkan ingatan jangka pendek adalah dengan melakukan pengelompokan dan pengulangan. Pengelompokan (Chunking) adalah mengelompokkan atau memaketkan informasi yang melampaui rentang ingatan 7 ± 2 menjadi unit yang lebih tinggi yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal. Pengelompokan (Chunking) juga merupakan bentuk encoding ingatan, khusunya elaborasi. Hal ini dilakukan dengan cara membuat informasi dalam jumlah besar menjadi lebih mudah diatur.
Cara lain untuk meningkatkan ingatan jangka pendek adalah dengan Pengulangan (Rehearsal). Pengulangan (Rehearsal) yang disadari mengenai informasi. Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka pendek bertahan sekitar setengah menit atau kurang apabila tanpa pengulangan. Meskipun begitu, jika proses pengulangan tidak terganggu, informasi dapat dipertahankan sampai waktu tak terbatas. Pengulangan ini sering kali bersifat verbal, sehingga memberikan kesan adanya suara hati, tetapi juga bersifat visual atau spas ial.

v  Ingatan Jangka Panjang
Ingatan jangka panjang (long term memory) adalah jenis ingatan yang relatif permanen yang menyimpan jumlah informasi yang luar biasa besar untuk jangka waktu yang lama. Kapasitas ingatan jangka panjang memang menakjubkan. Ingatan jangka panjang sangat rumit, seperti pada gambar. Pada tingkatan paling atas, ingatan ini terbagi menjadi substruktur ingatan eksplisit dan ingatan implisit. Ingatan eksplisit dapat dibagi lagi menjadi ingatan episodik dan semantik. Ingatan implisit terdiri atas sistem yang teridiri atas ingatan prosedural , pengondisian klasik dan priming.
Untitled
Keterangan :
o   Ingatan ekspilist  adalah pengumpulan informasi secara sadar seperti fakta atau kejadian tertentu dan juga setidaknya pada manusia informasi yang secara verbal dapat dikomunikasikan. Contoh ingatan deklaratif atau eksplisit adalah mengingat kembali kejadian dalam sebuah film yang sudah pernah kita tonton atau menjelaskan tentang psikologi itu pada orang lain. Ingatan ekplisit terbagi atas dua bagia lagi, yaitu :
§  Ingatan episodik adalah penyimpanan informasi mengenai dimana, kapan, dan apa yang terjadi dalam hidup. Psikolog kognitif Kanada, Endel Tulving adalah pendukung yang paling depan mengenai perbedaan yang jelas antara dua subjenis ingatan eksplisit: episodik dan semantik. Ingatan ini bersifat autobiografi. Sebagai contoh, ingatan episodik mencakup detail mengenai dimana anda berada ketika saudara anda yang lebih muda lahir, apa yang terjadi pada kencan pertama anda, apa yang sedang anda lakukan ketika mendengar serangan teroris, atau apa yang anda makan saat sarapan pagi ini.
§  Ingatan semantik merupakan pengetahuan seseorang mengenai dunia. Mencakup bidang keahlian anda, pengetahuan umum yang anda pelajari di sekolah, dan pengetahuan sehari-hari umum lainnya. Sebagai contoh ingatan semantik mencakup pengetahuan seseorang mengenai catur, geometri, atau siapa Martin Luther King, Endel Tulving dan Harry Bahrick. Aspek penting dari ingatan semantik adalah ingatan ini sepertinya terpisah dari identitas pribadi individu dengan masa lalu.
Beberapa contoh dapat menjelaskan perbedaan antara ingatan episodik dan semantik. Ingatan anda mengenai hari pertama di kampus adalah ingatan episodik. Jika anda mengambil mata kuliah sejarah, ingatan mengenai informasi yang perlu anda ketahui agar bisa berhasil pada ujian berikutnya mencakup ingatan semantik.
o   Ingatan (nondeklaratif) implisit selain ingatan eksplisit, ada jenis ingatan jangka panjang yang terkait dengan mengingat keahlian dan persepsi sensoris yang tidak disadari dibandingkan dengan secara sadar mengingat fakta. Ingatan implisit adalah ingatan saat perilaku dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya tanpa adanya ingatan yang sadar mengenai pengalaman itu. Contoh dari ingatan implisit termasuk keahlian bermain tenis,ski,atau mengetik pada keyboard komputer. Salah satu contoh lain dari ingatan implisit adalah pengulangan di dalam pikiran anda lagu yang anda dengar, diputarkan di supermarket, bahkan tidak menyadari bahwa lagu itu diputarkan.
Tiga subsistem ingatan implisit adalah ingatan prosedural, pengondisian klasik, dan priming. Seluruh contoh dari ketiga subsistem ini terdiri atas ingatan yang tidak anda sadari, meskipun hal ini memengaruhi perilaku anda dengan cara tertentu.
§  Ingatan prosedural adalah ingatan yang melibatkan keahlian. Sebagai contoh, ketika anda mengetik sebuah makalah, anda tidak tahu secara sadar dimana letak tombol setiap huruf, tetapi anda sudah mempelajari dengan baik keahlian yang tidak anda sadari yang memungkinkan anda menekan tombol yang tepat. Sekali anda telah belajar bagaimana cara menyetir, anda akan ingat bagaimana anda melakukannya, anda tak perlu secara sadar mengingat bagaimana menyetir ketika anda memasukkan kunci ke kontak, memutar setir, menekan pedal gas, atau menekan pedal rem.
§  Pengondisian klasik, pengondisian klasik melibatkan pembelajaran otomatis mengenai asosiasi antar rangsangan. Sebagai contoh, seorang yang secara konstan dikritik akan mengalami tekanan darah tinggi atau problem fisik lainnya. Asosiasi yang dikondisikan secara klasik seperti ini melibatkan ingatan implisit yang tidak di sadari.
§  Priming adalah aktivasi informasi yang telah dimiliki seseorang dalam penyimpanan untuk membantunya mengingat informasi dengan lebih baik dan lebih cepat. Dalam sebuah demonstrasi umum mengenai priming, individu mempelajari sebuah daftar kata misal, “harapan”, “jalan”, dan “kue”. Kemudian ia diberikan tugas pengenalan standar untuk mengukur ingatan eksplisit. Mereka harus memilih semua kata yang ada di daftar. Sebagai contoh “Apakah anda melihat kata harapan?”. “Apakah anda melihat kata bentuk?”. Kemudian, subjek penelitian melakukan tugas mengisi titik-titik yang mengukur ingatan implisit. Pada tugas ini mereka melihat daftar sekumpulan kata yang tidak lengkap misal, “ha___”,” ja___”, atau “ku__”, yang disebut batang kata dengan kata apapun yang terlintas di pikiran mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa individu lebih sering mengisi bagian titik dengan kata yang telah dipelajari sebelumnya dibandingkan dengan apa yang diharapkan ketika mereka mengisi secara acak. Hasil ini terjadi bahkan ketika  individu tidak menyadari kata-kata petugas pengenalan sebelumnya. Oleh karena priming terjadi bahkan ketika ingatan eksplisit dari informasi sebelumnya tidak diperlukan, bisa diasumsikan hal ini sebagai sesuatu proses yang tidak disadari dan tidak disengaja.
Ingatan Jangka Panjang (LTM) dan Ingatan Jangka Pendek (STM) memiliki 4 perbedaan yang utama, yaitu :
1.      Informasi yang tersimpan di Long-Term Memory dapat kita ingat kembali dengan menggunakan petunjuk-petunjuk atau isyarat-isyarat tertentu. Hanya informasi yang sesuai dengan petunjuk tersebut yang dapat kita ingat, misalnya lagu yang mengingatkan kita pada kisah cinta terdahulu, dsb, berbeda dengan Short-Term Memory, dimana informasi bisa kita tinjau secara keseluruhan.
2.      Kita bisa mengingat kembali informasi yang tersimpan di STM dengan pengalaman-pengalaman yang dilakukan oleh fisik kita, seperti melihat, melakukan sesuatu, merasa dengan kulit, mencicipi rasa, mendengar, dan sebagainya. Kita melakukan recall tersebut dengan kode akustik. Berbeda dengan STM, Long-Term Memory menyimpan informasi dalam bentuk maknanya dapat disebut juga dengan kode semantik.
3.      Pada STM, informasi dapat hilang apabila informasi tersebut tidak diulang maupun tidak diproses. Sedangkan, pada LTM, informasi yang disimpan cenderung permanen. Bahrick (1984) meneliti ingatan individu mengenai bahasa Spanyol yang dipelajari pada 50 tahun yang lalu. Hasilnya, para partisipan mengingat sebagian besar pengetahuan mereka mengenai bahasa Spanyol meskipun bahasa tersebut dipelajari 50 tahun yang lalu. Meskipun sudah ada penelitian mengenai permanensi informasi pada LTM, tapi banyak juga psikolog yang meragukan permanensi informasi pada LTM ini. Jika informasi pada LTM bersifat permanen, maka lupa bisa terjadi di LTM bukan karena memori tersebut terhapus, melainkan karena kita tidak mampu untuk memperoleh ingatan tersebut dengan berbagai alasan (Baddeley, 1999).
4.      STM dan LTM ditangani oleh bagian yang berbeda di dalam otak kita. STM difungsikan oleh frontal lobes yang ada pada cerebral cortex. Pada LTM, informasi digabungkan dulu di hipocampus, lalu ditransferkan ke area cerebral cortex.

PENGAMBILAN KEMBALI INGATAN (RETRIEVAL)
Pengambilan kembali (retrieval) ingatan terjadi ketika informasi yang disimpan pada ingatan dikeluarkan dari penyimpanan. Bayangkan bahwa ingatan jangka panjang seperti sebuah perpustakaan dimana Anda mengambil informasi dengan cara yang sama anda dengan mencari dan meminjam buku di perpustakaan yang sebenarnya. Untuk mengambil kembali sebuah informasi, anda mencari tempat penyimpanan ingatan anda untuk menemukan informasi yang relevan. Retrieval ingatan adalah suatu proses yang kompleks dan kadang-kadang tidak sempurna.
Ada 3 metode yang digunakan untuk melakukan retrieval, yaitu :
Í Mengingat kembali (Recall)
Mengingat kembali atau recall  adalah tugas ingatan ketika individu harus mengambil kembali informasi yang telah dipelajari sebelumnya dengan isyarat-isyarat tertentu, seperti ketika ada ujian esai.
Í Mengenali (Recognition)
Mengenali atau recognition adalah tugas ingatan ketika individu hanya harus mengidentifikasi (mengenali) informasi-informasi yang benar dari berbagai pilihan yang ada, seperti dalam ujian pilihan ganda. Tes mengingat seperti tes esai memiliki isyarat retrieval yang buruk.
Í  Mempelajari ulang (Relearning)
Motode Relearning adalah suatu metode pengukuran memori yang didasarkan pada seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari kembali ataupun menyimpan kembali material yang terlupakan.

Kekhususan encoding
Salah satu pertimbangan dalam memahami retrieval adalah prinsip kekhususan encoding, yang menyatakan bahwa informasi yang ada pada waktu encoding cenderung merupakan isyarat retrieval yang efektif. Sebagai contoh, anda tahu dosen anda di kelas selalu melihat anda, namun bertemu dengan mereka di situasi yang tidak diharapkan ,misal di restoran atau warnet atau dengan baju yang lebih santai. Anda mungkin menemukan bahwa anda lupa nama dosen tersebut. Ingatan tidak bekerja karena mungkin isyarat yang anda yang kodekan tidak bisa digunakan. Kekhususan encoding dan elaborasi menunjukkan bagaimana encoding dan retrieval saling bergantung.
Beberapa konsep dasar dan variabel yang telah diketahui dapat memengaruhi kemungkinan informasi dikodekan dengan sangat akurat disimpan dan akhirnya dapat diambil kembali, yaitu :
¦ Serial Posisition Effect, adalah kecendrungan mengingat hal hal yang ada pada bagian awal dan akhir dari sebuah daftar dengan lebih baik, dibandingkan dengan yang berada di bagian tengah. Efek primacy adalah istilah untuk mengingat dengan lebih baik hal-hal yang berada di bagian awal sebuah daftar. Pada efek primacy, hal hal baru pertama yang terdapat pada daftar dapat dengan mudah diingat karena akan dilatih lebih banyak atau menerima pemrosesan yang lebih elaboratif, dibandingkan dengan kata-kata berikutnya dalam daftar. Ingatan kerja relatif masih kosong ketika kata-kata  ini masuk sehingga hanya sedikit persaingan untuk melakukan waktu pengulangan. Oleh karena kata-kata ini dilatih lebih lama, mereka bisa bertahan di ingatan jangka panjang. Efek recency merujuk pada mengingat dengan lebih baik hal-hal di bagian akhir sebuah daftar, kata-kata yang terakhir dapat diingat dengan alasan yang berbeda. Pertama, ketika daftar kata ini diingat kembali, ada kemungkinan kata-kata terakhir ini masih berada di ingatan kerja. Kedua, bahkan ketika kata-kata ini tidak ada di ingatan kerja, mereka masih lebih baru dibandingkan kata yang lain pada daftar sehingga akan lebih mudah diingat. Ditambah dengan kecendrungan sulit mengingat bagian tengah daftar, pola ini menjadi sebuah serial poisisition effect.

¦ Fenomena di ujung lidah (tip-of-the-tongue--TOT) ini adalah sebuah jenis retrieval yang diusahakan  dari ingatan yang terjadi ketika seseorang yakin mereka mengetahui sesuatu, tetapi tidak bisa menariknya. Orang dalam keadaan TOT biasanya dapat dengan sukses mengambil karakteristik dari sebuah kata seperti huruf pertama atau jumlah suku kata, tetapi tidak berhasil mengambil kembali kata tersebut. TOT terjadi karena seseorang dapat mengambil kembali sebagian informasi, tetapi tidak seluruhnya. Sebagai contoh, bayangkan anda berada di kegiatan sosial kampus dan menemukan 2 orang berdiri bersama. Anda dapat dengan mudah mengenali salah satunya sebagai Barbara, anda yakin bahwa anda pernah melihat orang yang satunya dan yakin namanya di mulai dengan huruf B. Anda yakin bahwa anda tahu namanya meskipun anda tidak bisa mengingatnya sekarang. Mungkin ketika anda diperkenalkan padanya anda tidak memperhatikan namanya lebih dari kata pertamanya. Keadaan ini kadang membuat perasaan yang sangat penasaran  (informasi) ini ketika sebenarnya anda tidak menyimpannya dalam ingatan.

Isyarat retrieval dan tugas retrieval
Ada 2 faktor lain yang terlibat dalam proses retrieval. Kedua faktor tersebut adalah :
1.       Sifat dasar dari isyarat yang dapat memicu ingatan anda, dan
2.      Tugas retrieval yang anda terapkan untuk diri anda sendiri.

Jika isyarat yang efektif dari apa yang anda ingin ingat tidak tersedia, anda perlu untuk membuat proses yang terjadi di ingatan kerja. Sebagai contoh, jika anda buntu dalam mengingat nama teman baru anda, anda mungkin mencari semua abjad menghasilkan nama yang di mulai dengan setiap huruf. Jika anda berhasil menemukan nama yang tepat, anda mungkin akan mengenalinya. Meskipun isyarat dapat membantu, keberhasilan anda dalam mengambil kembali juga tergantung pada tugas yang anda tetapkan pada diri anda sendiri sebagai contoh, jika anda hanya ingin memutuskan apakah sesuatu kelihatannya familier, proses retrieval mungkin akan sangat mudah.

Kasus Khusus Retrieval
Ada retrieval ingatan khusus yang juga menghasilkan penelitian yang besar. Ingatan ini memiliki signifikansi khusus karena relevansinya dengan diri, dengan karateristik emosional atau traumatis, atau karena menunjukkan keakuratan yang sangat luar biasa. Peneliti di bidang piskologi kognitif telah melakukan perdebatan yang sengit mengenai apakah ingatan ini bersandar pada proses yang berbeda dengan yang sudah dijelaskan atau hanya merupakan contoh kasus ekstrem dari proses ingatan yang biasa.
Í Rerieval ingatan autobiografis, bentuk khusus dari ingatan episodik adalah kumpulan ingatan seseorang mengenai pengalaman hidupnya. Ingatan autobiografi sangat kompleks dan kelihatannya berisis serangkaian cerita dan potret yang tiada akhir, tetapi peneliti menemukan bahwa hal ini dapat dikategorisasikan. Sebagai contoh, berdasarkan penelitian mereka, Martin Conway dan David Rubin membuat sketsa struktur ingatan autobiografi yang terdiri atas 3 tingkat.
Tingkat paling abstrak adalah “periode hidup”. Sebagai contoh, mengingat sesuatu mengenai kehidupan ketika SMA. Tingkat menengah adalah “kejadian-kejadian umum”. Sebagai contoh, perjalanan yang dilakukan bersama teman setelah lulus SMA. Tingkat Paling konkret adalah “pengetahuan kejadian kejadian khusus”. Sebagai contoh, dari perjalanan bersama teman pada waktu SMA tersebut, Anda mungkin mengingat beberapa kejadian kejadian yang sedih maupun yang menyenangkan. Ketika seseorang menceritakan kisah mereka, ketiga tingkat informasi ini biasanya ada dan saling terkait .
Í Retrieval Ingatan Emosional, ketika kita mengingat pengalaman hidup, ingatan ini sering kali dibalut oleh emosi. Emosi memengaruhi encoding dan penyimpanan ingatan dan juga membentuk detail-detail yang diambil kembali.
Í Memori Bola lampu adalah ingatan mengenai sesuatu kejadian yang signifikan secara emosional yang sering dapat diiingat oleh seseorang dengan akurasi yang lebih nyata dan gambaran yang lebih nyata dan gambaran yang lebih jelas dibandingkan kejadian sehari-hari.  Secara umum memori bola lampu memang lebih tahan lama dan akurat di bandingkan dengan ingatan kejadian sehari-hari. Satu alasan mengapa memori bola lampu cenderung lebih bertahan lama adalah karena mereka cenderung dilatih pada hari setelah kejadian, meski begitu tidak hanya diskusi dan pengulangan informasi yang membuat memori bola lampu dapat bertahan lama. Emosi yang dipicu oleh ingatan ini juga terlibat dalam ketahanan ingatan ini.
Í Ingatan untuk kejadian  traumatis, sebagian psikolog berpendapat bahwa ingatan mengenai kejadian traumatis secara akurat dipertahankan, kemungkinan besar selamanya dengan detail yang cukup jelas. Biasanya ingatan mengenai trauma nyata lebih akurat dan bertahan lama dibandingkan dengan kejadian sehari-hari. Meskipun ingatan trauma adalah subjek untuk mengalami penurunan dan distorsi, bagian inti dari ingatan hampir selalu diingat dengan efektif.
Í Ingatan terepsi, adalah mekanisme pertahanan ketika seorang yang terlalu trauma oleh suatu kejadian akan melupakan kejadian itu dan kemudian melupakan kegiatan melupakan tersebut. Menurut teori psikodinamika, fungsi utama represi adalah untuk melindungi individu dari mengingat informasi yang mengancam. Represi tidak menghapus ingatan, tetapi membuat secara sadar mengingatnya menjadi sangat sulit.



ELABORASI
Elaborasi adalah keluasan pemrosesan pada tiap tingkat. Para psikolog kognitif menyadari bahwa seberapa baik encoding ingatan tidak hanya tergantung pada seberapa dalam pemrosesan. Dalam sebuah pemrosesan dalam, semakin luas pemrosesan, semakin baik ingatan. Sebagai contoh, dibandingkan dengan hanya mengingat definisi ingatan,anda akan dapat mempelajari konsep ingatan dengan lebih baik dengan menyebutkan contoh-contoh bagaimana informasi masuk ke pikiran anda, bagaimana informasi ini disimpan, dan bagaimana anda dapat mengambilnya kembali. Memikirkan contoh sebuah konsep adalah cara yang baik untuk memahaminya. Referensi diri juga merupakan cara lain yang efektif untuk mengelaborasi informasi, sebagai contoh, jika kata “menang” ada pada daftar kata yang harus diingat,anda dapat memikirkan kapan anda terakhir kali memenangkan lomba sepeda,atau ketika ada kata “masak” anda mengingat kapan anda memasak terakhir kali, secara umum elaborasi dalam-pemrosesan elaboratif mengenai informasi yang bermakna adalah cara yang sempurna untuk mengingat.
Mengapa elaborasi menghasilkan ingatan yang baik adalah karena hal ini menambahkan kekhasan (distinctiveness) pada “kode ingatan”. Dengan mengelaborasi sebuah pengalaman, kita menciptakan representasi yang sangat unik mengenai hal ini dalam ingatan. Jika kita berusaha mengignat dan mencari informasi tertentu, maka semakin khas pengalaman tersebut, semakin mudah kita menemukannya pada gudang ingatan kita.
IMAJINASI
Salah satu cara yang paling baik untuk membuat sebuah ingatan khas adalah dengan menggunakan imajinasi mental. Psikolog Alexander Luria mencatat kehidupan S.,  yang keunikan imajinasi visualnya memungkinkannya untuk mengingat kembali  detail yang luar biasa. Luria berkenalan  dengan S. Pada tahun 1920 di Rusia. Luria memulai dengan sebuah penelitian sederhana mengenai ingatan S. Sebagai contoh, ia meminta S. Untuk mengingat serangkaian kata atau angka, metode  standar untuk menguji kemampuan ingatan. Luria menyimpulkan bahwa S. tidak memiliki batasan yang jelas tentang kemampuan mengingatnya. Pada tes semacam ini, kebanyakan orang mengingat lima sampai sembilan angka. S., tidak hanya menyebut sebanyak 70 angka, tetapi ia dapat menyebutkannya kembali dengan urutan terbalik. Lebih dari itu, S. dapat menyebutkan urutan angka tersebut dengan benar tanpa peringatan atau belajar lagi setelah 15 tahun sesudah ia diperlihatkan urutan angka tersebut.

*    LUPA DAN MENGAPA BISA TERJADINYA LUPA
Ingatan manusia juga tidak sempurna, seperti yang telah kita alami. Bukan suatu hal yang aneh ketika dua orang beradu pendapat mengenai apakah sesuatu terjadi atau tidak, setiap orang yakin bahwa ingatannya akurat dan yang slah adalah orag lain, kita juga pernah mengalami pengalaman yang membuat frustasi dalam mencoba untuk mengingat nama orang atau tempat, tapi tidak bisa mengingatnya.
Salah satu pelopor psikologi, Hermann Ebbinghaus adalah orang pertama yang melakukan penelitian ilmiah tentang lupa. Pada tahun 1885, ia membuat dan mengingat daftar berisi 13 kata yang tidak bermakna dan mengukur seberapa banyak yang bisa ia ingat seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan hanya setelah satu jam sesudahnya, Ebbinghaus hanya bisa mengingat beberapa dari kata tidak bermakna yang telah ia ingat. Berdasarkan penelitian ini, Ebbinghaus menyimpulkan bahwa kebanyakan proses lupa terjadi segera setelah proses pembelajaran. Tetapi peneliti lain menunjukkan bahwa proses lupa tidak terjadi seekstensif yang dikemukakan oleh Ebbinghaus.
Ada 4 teori utama yang menyatakan sebab-sebab terjadinya lupa. Teori-teori tersebut yaitu :
  1. Teori Aus (Decay Theory)
Salah satu alasan lupa adalah berlalunya waktu. Teori kemrosotan menyatakan bahwa ketika sesuatu yang baru dipelajari, ada zat saraf kimia yang membentuk “jejak ingatan”, tetapi seiring dengan berlalunya waktu, jejak ini cenderung untuk mengilang. Teori kemrosotan menyatakan bahwa berjalannya waktu selalu meningkatkan kemungkinan lupa.
Peneliti ingatan, Daniel Schacter merujuk proses lupa yang terjadi seiring berjalannya waktu sebagai “kefanaan”. Salah satu contoh “kefanaan”, bayangkan kesimpulan dramatis pada 3 Oktober 1995 ketika mantan bintang O.J. Simpson dinyatakan bersalah membunuh istri dan temannya. Vonis Simpson kelihatannya seperti sebuah memori bola lampu yang kebanyakan orang dapat pertahankan seiring dengan berjalannya waktu. Dalam sebuah penelitian, para mahasiswa memberikan cerita yang detail mengenai bagaimana mereka mengetahui vonis tersebut, segera setelah vonis diumumkan. Namun, 15 bulan berikutnya hanya setengah yang masih mengingat detail tersebut dan setelah 3 tahun, kurang dari 30 persen dari ingatan mahasiswa yang masih akurat.

  1. Penumpukan Ingatan (Interference Theory)
Masalah ketika mengambil informasi dari ingatan adalah contoh jelas dari proses lupa. Psikolog mengajukan teori bahwa penyebab kegagalan retrieval informasi mencakup masalah terhadap informasi di penyimpanan, efek waktu, alasan pribadi untuk mengingat dan lupa, serta kondisi otak.
Gangguan (interfence) telah dianggap sebagai salah satu alasan mengapa orang lupa. Teori gangguan menyatakan bahwa orang lupa bukan karena ingatan yang hilang dari penyimpanan, tetapi karena ada informasi lain yang menghambat cara mereka untuk mengingat.
Ada dua macam gangguan proaktif dan retroaktif. Gangguan proaktif terjadi ketika materi  yang telah dipelajari lebih dahulu memengaruhi ingatan materi yang dipelajari kemudian. Pro- di sini berarti “di depan waktu”. Contohnya, anggap anda memiliki teman baik 10 tahun yang lalu bernama Prudance dan tadi malam anda bertemu seseorang yang bernama Patiance. Anda mungkin menemukan bahwa anda memanggil teman anda yang baru ini dengan sebutan Prudance karena informasi yang lama (Prudance) mengaggung informasi yang baru (Patiance).
Gangguan retroaktif terjadi ketika bahan yang dipelajari sesudahnya mengganggu  retrieval informasi yang dipelajari sebelumnya. Retro- di sini artinya “dibelakang waktu”. Anggap anda sekarang berteman baik dengan Ralph. Ketika mengirim surat ke teman lama anda, Raul, Anda mungkin salah memanggilnya dengan sebutan Ralph karena informasi baru menghalangi informasi yang lama.
Kedua gangguan ini dapat dijelaskan sebagai masalah pada isyarat retrieval.


  1. Reconstruction (Schema) Theory
Teori ini pertama kali dipresentasikan pada tahun 1932 oleh Sir Fredric Bartlett. Teori ini menyatakan bahwa informasi yang disimpan di LTM terkadang berubah sepanjang waktu menjadi lebih sesuai dengan kepercayaan kita, pengetahuan kita, dan harapan kita. Misalnya, ketika kita berselisih paham dengan seseorang yang kita anggap mempunyai sifat yang sangat buruk. Lalu, ketika kita mendengarkan cerita positif maupun negatif mengenai orang tersebut, kita cenderung lebih mengingat sisi negatif orang tersebut daripada sisi positifnya karena didasarkan pada apa yang kita percayai sebelumnya bahwa orang tersebut memiliki sifat yang sangat buruk.

  1. Lupa termotivasi (Motivated Forgetting)
Individu bisa melakukan sesuatu dikarenakan informasi yang terlupakan tersebut bisa menimbulkan rasa sakit maupun kecemasan apabila diingat kembali. Bentuk lupa seperti ini bisa merupakan akibat dari trauma emosional seperti yang dialami korban perkosaan atau kekerasan fisik, dan kejadian mengerikan lainnya. Trauma emosional ini dapat menghantui seseorang selama bertahun-tahun sehingga mereka mungkin melupakan informasi tersebut untuk melindungi diri mereka dari ingatan yang menyakitkan, membuat stres, situasi yang mengecewakan ataupun situasi yang tidak menyenangkan lainnya.
Ingatan prospektif adalah mengingat informasi tentang melakukan sesiatu di masa yang akan datang. Di dalam ini termasuk ingatan untuk intensi. Ingatan prospektif termasuk waktu-kapan melakukan sesuati- dan isi-apa yang harus dilakukan. Terjadi pembedaan yang jelas yang dapat dilakukan antara ingatan prospektif berdasar waktu atau berdasar kegiatan. Ingatan prospektif berdasar waktu adalah intensi anda melakukan perilaku tertentu setelah menjumlah waktu tertentu berlalu dalam ingatan. Prospektif berdasar kegiatan anda terlibat dengan kegiatan tertentu  yang dipicu oleh kejadian atau isyarat eksternal.
Beberapa kegagalan dalam ingatan prospektif sering disebut sebagai “kelinglungan”  kita semakin linglung ketika kita terlalu terfokus pada sesuatu atau terganggu oleh hal lain atau berada di bawah tekanan ya g berat. Kelinglungan sering kali melibatkan kesalahan antara atensi dan penyimpanan ingatan. Kelinglungan dapat menjadi masalah ketika kita memiliki waktu yang terlalu sedikit atau terlalu terganggu untuk mengodekan secara elaboratif sesuatu yang harus kita ingat. kitamenghabiskan sebagian besar hidup kita pada modus pilot otomatis, keadaan yang membantu kita melakukan tugas rutis secara efektif, tetapi juga membuat kita rentan terhadap kelinglungan. Untungnya penelitian menunjukkan bahwa tujuan kita telah dikodekan ke ingatan dan juga fitur-fitur situasi yang memungkinkan kita untuk mengejar hal tersebut.

*      BIOLOGICAL BASIS OF MEMORY (DASAR-DASAR BIOLOGIS MEMORI)
Ø  Teori Sinaptik Memori
Teori ini menunujukan bahwa dalam pengalaman manusia menghasilkan pola–pola yang unik dalam aktivitas neuron kita yang menyebabkan berubahnya struktur dalam “synaptic facilitation” yang merupakan dasar biologis dalam “learning dan memori. Proses ini mungkin akan membuat perubahan di masa mendatang, dimana sinapsis menjadi lebih efisien atau terfasilitasi, namun perubahan ini juga merupakan dasar biologis dari memori.
Ø  Tingkatan dalam Memori dan Otak
Penelitian akhir-akhir ini memberi banyak informasi tentang otak, dimana sangat membantu kita dalam memahami bagaimana cara otak menyimpan informasi. Informasi visual yang diterima oleh mata, menuju ke visual area di cerebral cortex melalui thalamus. Proses aktivitas neural ini yang merupakan dasar dari terjadinya sensori register.
Proses yang terjadi dalam Short Term Memory adalah ketika informasi dalam visual area menuju ke lobus frontal dan lobus parietal melalui thalamus. Sedangkan proses yang terjadi dalam Long Term Memory adalah ketika informasi dari lobus frontal munuju ke visual area pada cerebral cortex melewati hippocampus selama beberapa minggu atau bulan. Ketika kita ingin merecall kembali informasi dari LTM, maka informasi itu akan menuju lobus frontal melalui thalamus seperti saat informasi STM ingin di recall kembali.




Ø  Amnesia : Gangguan Ingatan
·         Anterograde Amnesia
Gangguan ingatan yang menyebabkan penderita tidak mampu untuk menyiimpan (store) dan mengingat (retrieve) informasi baru dari Long Term Memory. Secara biologis, dijelaskan bahwa hippocampus memegang peranan penting dalam mentransfer informasi dari Short Term Memory (STM) ke Long Term Memory (LTM) yang  terganggu. Seorang penderita mampu mengingat procedural memories yang berupa persepsi dan gerak motorik , tapi tidak mampu mengingat declarative memory (yaitu gabungan antara episodic dan semantic memory)  setelah  gangguan ini muncul akibatnya si penderita tidak mampu mengingat nama teman yang baru dia temui setelah gangguan  itu muncul. Hal ini menunjukan bahwa hippocampus berperan dalam declarative memory tapi tidak dengan procedural memory.
Gangguan ini muncul dapat disebabkan oleh tumor otak , kekurangan oksigen dalam otak, rusaknya pembuluh darah dalam otak , pikun , kurangnya posokan nutrisi di otak, dan benturan yang kuat pada kepala pada kasus tertentu ( meski dapat sembuh dalam kurun waktu tertentu).
·         Retrograde Amnesia
Amnesia ini bertolak belakang dengan antrograde amnesia, dimana penderita gangguan ini tidak mampu untuk mengingat informasi dari  Long Term Memory (LTM) sebelum gangguan ini muncul.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh serangan jantung yang tiba- tiba, kerusakan otak oleh beberapa sebab, benturan pada kepala dan stress yang tinggi.
·         Korsakoff`s  Syndrome

Merupakan gabungan antara antrograde dan retrograde amnesia, dimana penderita tidak mampu untuk mengingat informasi dalam Long Term Memory ( LTM)  sebelum dan sesudah gangguan ini muncul. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh konsumsi alcohol yang berlebihan dan dalam jangka waktu yan lama. Penderita gangguan ini akan kehilangan banyak memorinya , mereka biasanya sulit untuk menjelaskan suatu hal dengan lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar