Tiga Tahapan-tahapan Memori
Pada tahun belakangan ini, para psikolog telah mencoba
untuk mengembangkan berbagai teori mengenai memori atau ingatan dengan menggunakan
komputer sebagai modelnya dikarenakan sistem kerja komputer yang kurang lebih
sama dengan cara kerja otak manusia. Dasar pemikiran dan hasil penelitian para
psikolog pada masa tersebut akhirnya menyimpulkan bahwa terdapat 3 tahapan
dalam pemrosesan informasi. 3 Tahapan tersebut yaitu :
·
Ingatan
sensoris :
rentang waktu sepersekian detik sampai beberapa detik
·
Ingatan
jangka pendek : rentang waktu sampai 30 detik
·
Ingatan
jangka panjang : rentang waktu sampai seumur hidup
v Ingatan Sensoris
Ingatan sensoris menyimpan informasi dari dunia dalam bentuk
sensoris aslinya dalam sekejap. Tidak lebih dari waktu yang singkat pada saat
informasi tersebut sampai
pada indra penglihatan, pendengaran atau indra lainnya. Ingatan sensoris sangat
kaya dan detail, tetapi informasi ini akan hilang dengan cepat kecuali kita
menggunakan strategi tertentu untuk menyalurkan ke ingatan jangka pendek atau
jangka panjang.
Secara
umum, kita memproses lebih banyak
rangsangan pada tingkat sensoris daripada
yang kita sadari. Ingatan
sensoris memperoleh informasi ini dari indra, termasuk proporsi terbesar
mengenai apa yang kita
abaikan. Namun, ingatan sensoris tidak mempertahankan informasi ini untuk waktu
yang lama. Memori echoic (echoic dari asal kata echo) adalah nama yang
diberikan untuk ingatan sensoris auditorio, yang dipertahankan hingga beberapa
detik.
Memori
iconic (iconic dari asal kata icon yang
berarti “gambar”) adalah nama yang diberikan untuk ingatan sensoris visual,
yang hanya dipertahankan selama sekitar seperempat detik. Ingatan sensoris
visual yang bertanggung jawab terhadap kemampuan kita “menulis” di udara dengan
menggunakan kembang api pada suatu perayaan,
memori iconic yang tersisalah yang membuat titik bergerak cahaya terlihat
seperti sebuah garis. Ingatan sensoris dari indra yang lain seperti penciuman
atau peraba masih mendapatkan perhatian yang sedikit dalam penelitian ilmiah.
v Ingatan Jangka Pendek
Kebanyakan
informasi tidak diproses lebih jauh dari tahap ingatan sensoris visual dan
auditori. Informasi ini hanya
dipertahankan untuk waktu yang sangat singkat. Meskipun begitu, sebagian
informasi, terutama yang harus kita perhatikan, ditransfer ke ingatan jangka
pendek. Ingatan jangka pendek (short-term memory) adalah system ingatan dengan
kapasitas terbatas saat informasi dipertahankan selama sekitar 30 detik,
kecuali ada strategi tertentu untuk mempertahankannya lebih lama. Dibandingkan
dengan ingatan sensoris, ingatan jangka pendek terbatas dalam hal kapasitasnya,
tetapi dapat menyimpan informasi untuk jangka waktu yang lama.
Keterbatasan
kapasitas ingatan jangka pendek ini telah ditelusuri oleh George Miller dalam
makalah klasiknya “The Magical Number Seven, Plus or Minus Two”. Miller
menunjukkan bahwa kebanyakan tugas individu dibatasi mengenai seberapa banyak
informasi yang dapat mereka telusuri tanpa bantuan luar. Biasanya
batas ini memiliki rentang 7 ± 2 item. Contoh gejala 7 ± 2 yang paling sering
dikutip adalah mengenai “rentang ingatan”,yaitu jumlah digit yang dapat
individu laporkan kembali secara berurutan
setelah adanya satu kali presentasi terhadap mereka. Kebanyakan
mahasiswa dapat mengingat 8 atau 9 digit tanpa membuat kesalahan. Daftar yang
lebih panjang memiliki masalah karena melampaui kapasitas ingatan jangka
pendek. Jika kita
mengandalkan ingatan jangka pendek sederhana untuk mengingat daftar yang lebih
panjang., kita mungkin akan membuat suatu kesalahan.
ü PENGELOMPOKAN
DAN PENGULANGAN (CHUNKING & REHEARSAL)
Dua
cara untuk meningkatkan ingatan jangka pendek adalah dengan melakukan
pengelompokan dan pengulangan. Pengelompokan (Chunking)
adalah mengelompokkan atau memaketkan informasi yang melampaui rentang ingatan 7 ± 2
menjadi unit yang lebih tinggi yang dapat diingat sebagai satu unit tunggal.
Pengelompokan (Chunking) juga merupakan bentuk encoding ingatan, khusunya elaborasi. Hal
ini dilakukan dengan cara membuat
informasi dalam jumlah besar menjadi lebih mudah diatur.
Cara lain untuk
meningkatkan ingatan jangka pendek adalah dengan Pengulangan (Rehearsal). Pengulangan (Rehearsal)
yang disadari mengenai informasi. Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka
pendek bertahan sekitar setengah menit atau kurang apabila tanpa pengulangan.
Meskipun begitu, jika proses pengulangan tidak terganggu, informasi dapat dipertahankan
sampai waktu tak terbatas. Pengulangan ini sering kali bersifat verbal, sehingga memberikan kesan
adanya suara hati, tetapi juga bersifat visual atau spas ial.
v Ingatan Jangka Panjang
Ingatan
jangka panjang (long term memory)
adalah jenis ingatan yang relatif permanen yang menyimpan jumlah informasi yang
luar biasa besar untuk jangka waktu yang lama. Kapasitas ingatan jangka panjang
memang menakjubkan. Ingatan jangka panjang sangat rumit, seperti pada gambar.
Pada tingkatan paling atas, ingatan ini terbagi menjadi substruktur ingatan
eksplisit dan ingatan implisit. Ingatan eksplisit dapat dibagi lagi menjadi
ingatan episodik dan semantik. Ingatan implisit terdiri atas sistem yang
teridiri atas ingatan prosedural , pengondisian klasik dan priming.
Keterangan :
o Ingatan
ekspilist adalah pengumpulan informasi secara sadar
seperti fakta atau kejadian tertentu
dan juga setidaknya pada manusia informasi yang secara verbal dapat
dikomunikasikan. Contoh ingatan deklaratif atau eksplisit adalah mengingat
kembali kejadian dalam sebuah film
yang sudah pernah kita tonton atau menjelaskan tentang psikologi itu pada orang
lain. Ingatan ekplisit terbagi atas dua bagia lagi, yaitu :
§ Ingatan
episodik adalah penyimpanan informasi mengenai
dimana, kapan, dan
apa yang terjadi dalam hidup. Psikolog kognitif Kanada, Endel Tulving adalah
pendukung yang paling depan mengenai perbedaan
yang jelas antara dua subjenis ingatan eksplisit: episodik dan semantik.
Ingatan ini bersifat autobiografi. Sebagai contoh, ingatan episodik mencakup
detail mengenai dimana anda berada ketika saudara anda yang lebih muda lahir,
apa yang terjadi pada kencan pertama anda, apa yang sedang anda lakukan ketika
mendengar serangan teroris, atau apa yang anda makan saat sarapan pagi ini.
§ Ingatan
semantik merupakan pengetahuan seseorang
mengenai dunia. Mencakup bidang keahlian anda, pengetahuan umum yang anda
pelajari di sekolah, dan pengetahuan sehari-hari umum lainnya. Sebagai contoh
ingatan semantik mencakup pengetahuan seseorang mengenai catur, geometri, atau
siapa Martin Luther King, Endel Tulving dan Harry Bahrick. Aspek penting dari
ingatan semantik adalah ingatan ini sepertinya terpisah dari identitas pribadi
individu dengan masa lalu.
Beberapa
contoh dapat menjelaskan perbedaan antara ingatan episodik dan semantik.
Ingatan anda mengenai hari pertama di kampus adalah ingatan episodik. Jika anda
mengambil mata kuliah sejarah, ingatan mengenai informasi yang perlu anda
ketahui agar bisa berhasil pada ujian berikutnya mencakup ingatan semantik.
o Ingatan
(nondeklaratif) implisit selain ingatan
eksplisit, ada jenis ingatan jangka panjang yang terkait dengan mengingat
keahlian dan persepsi sensoris yang tidak disadari dibandingkan dengan secara sadar
mengingat fakta. Ingatan implisit adalah ingatan saat perilaku dipengaruhi oleh
pengalaman sebelumnya tanpa adanya ingatan yang sadar mengenai pengalaman itu.
Contoh dari ingatan implisit termasuk keahlian bermain tenis,ski,atau mengetik
pada keyboard komputer. Salah satu contoh lain dari ingatan implisit adalah
pengulangan di dalam pikiran anda lagu yang anda dengar, diputarkan di
supermarket, bahkan tidak menyadari bahwa lagu itu diputarkan.
Tiga subsistem
ingatan implisit adalah ingatan prosedural, pengondisian klasik, dan priming.
Seluruh contoh dari ketiga subsistem ini terdiri atas ingatan yang tidak anda
sadari, meskipun hal ini memengaruhi perilaku anda dengan cara tertentu.
§ Ingatan
prosedural adalah ingatan yang melibatkan
keahlian. Sebagai contoh, ketika anda mengetik sebuah makalah, anda tidak tahu
secara sadar dimana letak tombol setiap huruf, tetapi anda sudah mempelajari
dengan baik keahlian yang tidak
anda sadari yang memungkinkan anda menekan tombol yang tepat. Sekali anda telah
belajar bagaimana cara menyetir, anda akan ingat bagaimana anda melakukannya,
anda tak perlu secara sadar mengingat bagaimana menyetir ketika anda memasukkan
kunci ke kontak, memutar setir, menekan pedal gas, atau menekan pedal rem.
§ Pengondisian klasik, pengondisian
klasik melibatkan pembelajaran
otomatis mengenai asosiasi antar rangsangan. Sebagai contoh, seorang yang secara konstan
dikritik akan mengalami tekanan darah tinggi atau problem fisik lainnya.
Asosiasi yang dikondisikan secara klasik seperti ini melibatkan ingatan
implisit yang tidak di sadari.
§ Priming
adalah aktivasi informasi yang telah
dimiliki seseorang dalam penyimpanan untuk membantunya mengingat informasi
dengan lebih baik dan lebih cepat. Dalam sebuah demonstrasi umum mengenai
priming, individu mempelajari sebuah daftar kata misal, “harapan”, “jalan”, dan
“kue”. Kemudian ia diberikan tugas pengenalan standar untuk mengukur ingatan
eksplisit. Mereka harus memilih semua kata yang ada di daftar. Sebagai contoh “Apakah anda melihat kata
‘harapan’?”. “Apakah anda melihat kata
‘bentuk’?”. Kemudian, subjek penelitian
melakukan tugas mengisi titik-titik yang mengukur ingatan implisit. Pada tugas
ini mereka melihat daftar sekumpulan kata yang tidak lengkap misal, “ha___”,”
ja___”, atau “ku__”, yang disebut batang kata dengan kata apapun yang terlintas
di pikiran mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa individu lebih sering mengisi
bagian titik dengan kata yang telah dipelajari sebelumnya dibandingkan dengan
apa yang diharapkan ketika mereka mengisi secara acak. Hasil ini terjadi bahkan
ketika individu tidak menyadari
kata-kata petugas pengenalan sebelumnya. Oleh karena priming terjadi bahkan ketika ingatan eksplisit dari informasi
sebelumnya tidak diperlukan, bisa diasumsikan
hal ini sebagai sesuatu proses yang tidak disadari dan tidak disengaja.
Ingatan Jangka Panjang (LTM) dan Ingatan Jangka Pendek
(STM) memiliki 4 perbedaan yang utama, yaitu :
1.
Informasi yang tersimpan di Long-Term Memory dapat kita ingat kembali
dengan menggunakan petunjuk-petunjuk atau isyarat-isyarat tertentu. Hanya
informasi yang sesuai dengan petunjuk tersebut yang dapat kita ingat, misalnya
lagu yang mengingatkan kita pada kisah cinta terdahulu, dsb, berbeda dengan
Short-Term Memory, dimana informasi bisa kita tinjau secara keseluruhan.
2.
Kita bisa mengingat kembali informasi yang tersimpan di STM dengan
pengalaman-pengalaman yang dilakukan oleh fisik kita, seperti melihat,
melakukan sesuatu, merasa dengan kulit, mencicipi rasa, mendengar, dan
sebagainya. Kita melakukan recall
tersebut dengan kode akustik. Berbeda dengan STM, Long-Term Memory menyimpan
informasi dalam bentuk maknanya dapat disebut juga dengan kode semantik.
3.
Pada STM, informasi dapat hilang apabila informasi tersebut tidak diulang
maupun tidak diproses. Sedangkan, pada LTM, informasi yang disimpan cenderung
permanen. Bahrick (1984) meneliti ingatan individu mengenai bahasa Spanyol yang
dipelajari pada 50 tahun yang lalu. Hasilnya, para partisipan mengingat
sebagian besar pengetahuan mereka mengenai bahasa Spanyol meskipun bahasa
tersebut dipelajari 50 tahun yang lalu. Meskipun sudah ada penelitian mengenai
permanensi informasi pada LTM, tapi banyak juga psikolog yang meragukan
permanensi informasi pada LTM ini. Jika informasi pada LTM bersifat permanen,
maka lupa bisa terjadi di LTM bukan karena memori tersebut terhapus, melainkan
karena kita tidak mampu untuk memperoleh ingatan tersebut dengan berbagai
alasan (Baddeley, 1999).
4.
STM dan LTM ditangani oleh bagian yang berbeda di dalam otak kita. STM
difungsikan oleh frontal lobes yang
ada pada cerebral cortex. Pada LTM,
informasi digabungkan dulu di hipocampus,
lalu ditransferkan ke area cerebral
cortex.
PENGAMBILAN KEMBALI INGATAN (RETRIEVAL)
Pengambilan
kembali (retrieval) ingatan terjadi ketika informasi yang disimpan pada ingatan
dikeluarkan dari penyimpanan. Bayangkan
bahwa ingatan jangka panjang seperti sebuah perpustakaan dimana Anda
mengambil informasi dengan cara yang sama anda dengan mencari dan meminjam buku di
perpustakaan yang sebenarnya. Untuk mengambil kembali sebuah informasi, anda mencari tempat
penyimpanan ingatan anda untuk menemukan informasi yang relevan. Retrieval
ingatan adalah suatu proses yang kompleks dan kadang-kadang tidak sempurna.
Ada 3 metode yang digunakan untuk melakukan retrieval, yaitu :
Í Mengingat kembali (Recall)
Mengingat
kembali atau recall adalah tugas
ingatan ketika individu harus mengambil kembali informasi yang telah dipelajari
sebelumnya dengan isyarat-isyarat
tertentu, seperti ketika ada ujian esai.
Í Mengenali (Recognition)
Mengenali atau recognition adalah tugas
ingatan ketika individu hanya harus mengidentifikasi
(mengenali) informasi-informasi yang benar
dari berbagai pilihan yang ada, seperti dalam ujian
pilihan ganda. Tes mengingat seperti tes esai memiliki isyarat retrieval yang buruk.
Í Mempelajari ulang (Relearning)
Motode Relearning
adalah suatu metode pengukuran memori yang didasarkan pada seberapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk mempelajari kembali ataupun menyimpan kembali material
yang terlupakan.
Kekhususan
encoding
Salah
satu pertimbangan dalam memahami retrieval adalah prinsip kekhususan encoding,
yang menyatakan bahwa informasi yang ada pada waktu encoding cenderung merupakan
isyarat retrieval yang efektif. Sebagai contoh, anda tahu dosen anda di kelas
selalu melihat anda, namun bertemu dengan mereka di situasi yang tidak
diharapkan ,misal di restoran atau warnet atau dengan baju yang lebih santai.
Anda mungkin menemukan bahwa anda lupa nama dosen tersebut. Ingatan tidak
bekerja karena mungkin isyarat yang anda
yang kodekan tidak bisa digunakan.
Kekhususan encoding dan elaborasi menunjukkan bagaimana encoding dan retrieval
saling bergantung.
Beberapa
konsep dasar
dan variabel yang telah diketahui dapat memengaruhi kemungkinan informasi
dikodekan dengan sangat akurat disimpan dan akhirnya dapat diambil kembali, yaitu :
¦ Serial
Posisition Effect, adalah kecendrungan
mengingat hal hal yang ada pada bagian awal dan akhir dari sebuah daftar dengan
lebih baik, dibandingkan dengan yang berada di bagian tengah. Efek primacy adalah istilah untuk
mengingat dengan lebih baik hal-hal yang berada di bagian awal sebuah daftar. Pada
efek primacy, hal hal baru pertama yang
terdapat pada
daftar dapat dengan mudah diingat karena akan dilatih lebih banyak atau
menerima pemrosesan yang lebih elaboratif, dibandingkan dengan kata-kata
berikutnya dalam daftar. Ingatan kerja relatif masih kosong ketika kata-kata ini masuk sehingga hanya sedikit persaingan
untuk melakukan waktu pengulangan. Oleh karena kata-kata ini dilatih lebih
lama, mereka bisa bertahan di ingatan jangka panjang. Efek recency merujuk pada mengingat dengan lebih baik hal-hal di
bagian akhir sebuah daftar, kata-kata
yang terakhir dapat diingat dengan alasan yang berbeda. Pertama, ketika daftar kata ini
diingat kembali, ada kemungkinan kata-kata terakhir ini masih berada di ingatan kerja. Kedua,
bahkan ketika kata-kata ini tidak ada di ingatan kerja, mereka masih lebih baru
dibandingkan kata yang lain pada daftar sehingga akan lebih mudah diingat.
Ditambah dengan kecendrungan sulit mengingat bagian tengah daftar, pola ini
menjadi sebuah serial poisisition
effect.
¦ Fenomena
di ujung lidah (tip-of-the-tongue--TOT)
ini adalah sebuah jenis retrieval yang diusahakan dari ingatan yang terjadi ketika seseorang
yakin mereka mengetahui sesuatu, tetapi tidak bisa menariknya. Orang dalam
keadaan TOT biasanya dapat dengan sukses mengambil karakteristik dari sebuah
kata seperti huruf pertama atau jumlah suku kata, tetapi tidak berhasil
mengambil kembali kata tersebut. TOT terjadi karena seseorang dapat mengambil
kembali sebagian informasi, tetapi tidak seluruhnya. Sebagai contoh, bayangkan
anda berada di kegiatan sosial kampus dan menemukan 2 orang berdiri bersama.
Anda dapat dengan mudah mengenali salah satunya sebagai Barbara, anda yakin
bahwa anda pernah melihat orang yang satunya dan yakin namanya di mulai dengan
huruf B. Anda yakin bahwa anda tahu namanya meskipun anda tidak bisa mengingatnya
sekarang. Mungkin ketika anda diperkenalkan padanya anda tidak memperhatikan
namanya lebih dari kata pertamanya. Keadaan ini kadang membuat perasaan yang
sangat penasaran (informasi) ini ketika
sebenarnya anda tidak menyimpannya dalam ingatan.
Isyarat retrieval dan
tugas retrieval
Ada
2 faktor lain yang terlibat dalam proses retrieval. Kedua faktor tersebut
adalah :
1. Sifat
dasar dari isyarat yang dapat memicu ingatan anda, dan
2. Tugas retrieval yang anda terapkan untuk diri
anda sendiri.
Jika isyarat
yang efektif dari apa yang anda ingin ingat tidak tersedia, anda perlu untuk
membuat proses yang terjadi di ingatan kerja. Sebagai contoh, jika anda buntu
dalam mengingat nama teman baru anda, anda mungkin mencari semua abjad
menghasilkan nama yang di mulai dengan setiap huruf. Jika anda berhasil
menemukan nama yang tepat, anda mungkin akan mengenalinya. Meskipun isyarat
dapat membantu, keberhasilan anda dalam mengambil kembali juga tergantung pada tugas
yang anda tetapkan pada diri anda sendiri sebagai contoh, jika anda hanya ingin
memutuskan apakah sesuatu kelihatannya familier, proses retrieval mungkin akan
sangat mudah.
Kasus Khusus Retrieval
Ada
retrieval ingatan khusus yang juga menghasilkan penelitian yang besar. Ingatan
ini memiliki signifikansi khusus karena relevansinya dengan diri, dengan karateristik
emosional atau traumatis, atau karena menunjukkan keakuratan yang sangat luar
biasa. Peneliti di bidang piskologi kognitif telah melakukan perdebatan yang
sengit mengenai apakah ingatan ini bersandar pada proses yang berbeda dengan
yang sudah dijelaskan atau hanya merupakan contoh kasus ekstrem dari proses
ingatan yang biasa.
Í Rerieval
ingatan autobiografis, bentuk khusus dari
ingatan episodik adalah kumpulan ingatan seseorang mengenai pengalaman
hidupnya. Ingatan autobiografi sangat kompleks dan kelihatannya berisis
serangkaian cerita dan potret yang tiada akhir, tetapi peneliti menemukan bahwa
hal ini dapat dikategorisasikan. Sebagai contoh, berdasarkan penelitian mereka,
Martin Conway dan David Rubin membuat sketsa struktur ingatan autobiografi yang
terdiri atas 3 tingkat.
Tingkat paling abstrak adalah
“periode hidup”.
Sebagai contoh, mengingat sesuatu mengenai
kehidupan ketika
SMA. Tingkat menengah adalah “kejadian-kejadian
umum”. Sebagai
contoh, perjalanan yang dilakukan
bersama teman setelah lulus SMA. Tingkat Paling konkret adalah “pengetahuan
kejadian kejadian khusus”.
Sebagai contoh, dari
perjalanan bersama teman pada waktu SMA
tersebut, Anda mungkin mengingat
beberapa kejadian kejadian yang sedih maupun yang menyenangkan. Ketika
seseorang menceritakan kisah mereka, ketiga tingkat informasi ini biasanya ada
dan saling terkait .
Í Retrieval
Ingatan Emosional, ketika
kita mengingat pengalaman hidup, ingatan ini sering kali dibalut oleh emosi.
Emosi memengaruhi encoding dan
penyimpanan ingatan dan juga membentuk detail-detail yang diambil kembali.
Í Memori
Bola lampu adalah ingatan mengenai sesuatu
kejadian yang signifikan secara emosional yang sering dapat diiingat oleh
seseorang dengan akurasi yang lebih nyata dan gambaran yang lebih nyata dan
gambaran yang lebih jelas dibandingkan kejadian sehari-hari. Secara umum memori bola lampu memang lebih
tahan lama dan akurat di bandingkan dengan ingatan kejadian sehari-hari. Satu
alasan mengapa memori bola lampu cenderung lebih bertahan lama adalah karena
mereka cenderung dilatih pada hari setelah kejadian, meski begitu tidak hanya
diskusi dan pengulangan informasi yang membuat memori bola lampu dapat bertahan
lama. Emosi yang dipicu oleh ingatan ini juga terlibat dalam ketahanan ingatan
ini.
Í Ingatan
untuk kejadian
traumatis, sebagian psikolog
berpendapat bahwa ingatan mengenai kejadian traumatis secara akurat dipertahankan,
kemungkinan besar selamanya dengan detail yang cukup jelas. Biasanya ingatan
mengenai trauma nyata lebih akurat dan bertahan lama dibandingkan dengan
kejadian sehari-hari. Meskipun ingatan trauma adalah subjek untuk mengalami
penurunan dan distorsi, bagian inti dari ingatan hampir selalu diingat dengan
efektif.
Í Ingatan
terepsi, adalah mekanisme pertahanan ketika
seorang yang terlalu trauma oleh suatu kejadian akan melupakan kejadian itu dan
kemudian melupakan kegiatan melupakan tersebut. Menurut teori psikodinamika,
fungsi utama represi adalah untuk melindungi individu dari mengingat informasi
yang mengancam. Represi tidak menghapus ingatan, tetapi membuat secara sadar
mengingatnya menjadi sangat sulit.
ELABORASI
Elaborasi adalah
keluasan pemrosesan pada tiap tingkat. Para psikolog kognitif menyadari bahwa
seberapa baik encoding ingatan tidak
hanya tergantung pada seberapa dalam pemrosesan. Dalam sebuah pemrosesan dalam,
semakin luas pemrosesan, semakin baik ingatan. Sebagai contoh, dibandingkan
dengan hanya mengingat definisi ingatan,anda akan dapat mempelajari konsep
ingatan dengan lebih baik dengan menyebutkan contoh-contoh bagaimana informasi
masuk ke pikiran anda, bagaimana informasi ini disimpan, dan bagaimana anda
dapat mengambilnya kembali. Memikirkan contoh sebuah konsep adalah cara yang
baik untuk memahaminya. Referensi diri juga merupakan cara lain yang efektif
untuk mengelaborasi informasi, sebagai contoh, jika kata “menang” ada pada
daftar kata yang harus diingat,anda dapat memikirkan kapan anda terakhir kali
memenangkan lomba sepeda,atau ketika ada kata “masak” anda mengingat kapan anda
memasak terakhir kali, secara umum elaborasi dalam-pemrosesan elaboratif
mengenai informasi yang bermakna adalah cara yang sempurna untuk mengingat.
Mengapa
elaborasi menghasilkan ingatan yang baik adalah karena hal ini menambahkan kekhasan
(distinctiveness) pada “kode
ingatan”. Dengan mengelaborasi sebuah pengalaman, kita menciptakan representasi
yang sangat unik mengenai hal ini dalam ingatan. Jika kita berusaha mengignat
dan mencari informasi tertentu, maka semakin khas pengalaman tersebut, semakin
mudah kita menemukannya pada gudang ingatan kita.
IMAJINASI
Salah
satu cara yang paling baik untuk membuat sebuah ingatan khas adalah dengan
menggunakan imajinasi mental. Psikolog Alexander Luria mencatat kehidupan
S., yang keunikan imajinasi visualnya
memungkinkannya untuk mengingat kembali
detail yang luar biasa. Luria berkenalan
dengan S. Pada tahun 1920 di Rusia. Luria memulai dengan sebuah
penelitian sederhana mengenai ingatan S. Sebagai contoh, ia meminta S. Untuk
mengingat serangkaian kata atau angka, metode
standar untuk menguji kemampuan ingatan. Luria menyimpulkan bahwa S.
tidak memiliki batasan yang jelas tentang kemampuan mengingatnya. Pada tes
semacam ini, kebanyakan orang mengingat lima sampai sembilan angka. S., tidak
hanya menyebut sebanyak 70 angka, tetapi ia dapat menyebutkannya kembali dengan
urutan terbalik. Lebih dari itu, S. dapat menyebutkan urutan angka tersebut
dengan benar tanpa peringatan atau belajar lagi setelah 15 tahun sesudah ia
diperlihatkan urutan angka tersebut.
LUPA DAN MENGAPA
BISA TERJADINYA LUPA
Ingatan
manusia juga tidak sempurna, seperti yang telah kita alami. Bukan suatu hal
yang aneh ketika dua orang beradu pendapat mengenai apakah sesuatu terjadi atau
tidak, setiap orang yakin bahwa ingatannya akurat dan yang slah adalah orag
lain, kita juga pernah mengalami pengalaman yang membuat frustasi dalam mencoba
untuk mengingat nama orang atau tempat, tapi tidak bisa mengingatnya.
Salah
satu pelopor psikologi, Hermann Ebbinghaus adalah orang pertama yang melakukan
penelitian ilmiah tentang lupa. Pada tahun 1885, ia membuat dan mengingat
daftar berisi 13 kata yang tidak bermakna dan mengukur seberapa banyak yang
bisa ia ingat seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan hanya setelah satu jam
sesudahnya, Ebbinghaus hanya bisa mengingat beberapa dari kata tidak bermakna
yang telah ia ingat. Berdasarkan penelitian ini, Ebbinghaus menyimpulkan bahwa
kebanyakan proses lupa terjadi segera setelah proses pembelajaran. Tetapi
peneliti lain menunjukkan bahwa proses lupa tidak terjadi seekstensif yang
dikemukakan oleh Ebbinghaus.
Ada 4 teori utama yang menyatakan sebab-sebab terjadinya
lupa. Teori-teori tersebut yaitu :
- Teori Aus (Decay Theory)
Salah
satu alasan lupa adalah berlalunya waktu. Teori
kemrosotan menyatakan bahwa ketika sesuatu yang baru dipelajari, ada zat
saraf kimia yang membentuk “jejak ingatan”, tetapi seiring dengan berlalunya
waktu, jejak ini cenderung untuk mengilang. Teori kemrosotan menyatakan bahwa
berjalannya waktu selalu meningkatkan kemungkinan lupa.
Peneliti ingatan, Daniel
Schacter merujuk proses lupa yang terjadi seiring berjalannya waktu sebagai
“kefanaan”. Salah satu contoh “kefanaan”, bayangkan kesimpulan dramatis pada 3 Oktober 1995 ketika
mantan bintang O.J. Simpson dinyatakan bersalah membunuh istri dan temannya. Vonis Simpson
kelihatannya seperti sebuah memori bola lampu yang kebanyakan orang dapat
pertahankan seiring dengan berjalannya waktu. Dalam sebuah penelitian, para
mahasiswa memberikan cerita yang detail mengenai bagaimana mereka mengetahui
vonis tersebut, segera setelah vonis diumumkan. Namun, 15 bulan berikutnya hanya
setengah yang masih mengingat detail tersebut dan setelah 3 tahun, kurang dari
30 persen dari ingatan mahasiswa yang masih akurat.
- Penumpukan Ingatan (Interference Theory)
Masalah
ketika mengambil informasi dari ingatan adalah contoh jelas dari proses lupa.
Psikolog mengajukan teori bahwa penyebab kegagalan retrieval informasi mencakup
masalah terhadap informasi di penyimpanan, efek waktu, alasan pribadi untuk
mengingat dan lupa, serta kondisi otak.
Gangguan
(interfence) telah dianggap sebagai salah satu alasan mengapa orang lupa. Teori gangguan menyatakan bahwa orang
lupa bukan karena ingatan yang hilang dari penyimpanan, tetapi karena ada
informasi lain yang menghambat cara mereka untuk mengingat.
Ada
dua macam gangguan proaktif dan retroaktif. Gangguan proaktif terjadi ketika materi yang telah dipelajari lebih dahulu
memengaruhi ingatan materi yang dipelajari kemudian. Pro- di sini berarti “di
depan waktu”. Contohnya, anggap anda memiliki teman baik 10 tahun yang lalu
bernama Prudance dan tadi malam anda bertemu seseorang yang bernama Patiance.
Anda mungkin menemukan bahwa anda memanggil teman anda yang baru ini dengan
sebutan Prudance karena informasi yang lama (Prudance) mengaggung informasi
yang baru (Patiance).
Gangguan retroaktif terjadi
ketika bahan yang dipelajari sesudahnya mengganggu retrieval informasi yang dipelajari
sebelumnya. Retro-
di sini artinya “dibelakang waktu”. Anggap anda sekarang berteman baik dengan
Ralph. Ketika mengirim surat ke teman lama anda, Raul,
Anda mungkin salah memanggilnya dengan sebutan Ralph karena informasi baru
menghalangi informasi yang lama.
Kedua
gangguan ini dapat dijelaskan sebagai masalah pada isyarat retrieval.
- Reconstruction (Schema) Theory
Teori ini pertama kali dipresentasikan pada tahun 1932
oleh Sir Fredric Bartlett. Teori ini menyatakan bahwa informasi yang disimpan
di LTM terkadang berubah sepanjang waktu menjadi lebih sesuai dengan
kepercayaan kita, pengetahuan kita, dan harapan kita. Misalnya, ketika kita
berselisih paham dengan seseorang yang kita anggap mempunyai sifat yang sangat
buruk. Lalu, ketika kita mendengarkan cerita positif maupun negatif mengenai
orang tersebut, kita cenderung lebih mengingat sisi negatif orang tersebut
daripada sisi positifnya karena didasarkan pada apa yang kita percayai
sebelumnya bahwa orang tersebut memiliki sifat yang sangat buruk.
- Lupa
termotivasi (Motivated Forgetting)
Individu bisa melakukan sesuatu dikarenakan informasi
yang terlupakan tersebut bisa menimbulkan rasa sakit maupun kecemasan apabila
diingat kembali. Bentuk lupa seperti ini bisa
merupakan akibat dari trauma emosional
seperti yang dialami korban perkosaan atau
kekerasan fisik, dan kejadian mengerikan lainnya. Trauma emosional ini dapat
menghantui seseorang selama bertahun-tahun sehingga mereka mungkin melupakan informasi tersebut untuk
melindungi diri mereka dari ingatan yang menyakitkan, membuat stres, situasi yang mengecewakan
ataupun situasi yang tidak
menyenangkan lainnya.
Ingatan prospektif adalah
mengingat informasi tentang melakukan sesiatu di masa yang akan datang. Di
dalam ini termasuk ingatan untuk intensi. Ingatan prospektif termasuk
waktu-kapan melakukan sesuati- dan isi-apa yang harus dilakukan. Terjadi
pembedaan yang jelas yang dapat dilakukan antara ingatan prospektif berdasar
waktu atau berdasar kegiatan. Ingatan prospektif
berdasar waktu adalah intensi anda melakukan perilaku tertentu setelah
menjumlah waktu tertentu berlalu dalam ingatan. Prospektif berdasar kegiatan anda terlibat dengan kegiatan
tertentu yang dipicu oleh kejadian atau
isyarat eksternal.
Beberapa
kegagalan dalam ingatan prospektif sering disebut sebagai “kelinglungan” kita semakin linglung ketika kita terlalu
terfokus pada sesuatu atau terganggu oleh hal lain atau berada di bawah tekanan
ya g berat. Kelinglungan sering kali melibatkan kesalahan antara atensi dan
penyimpanan ingatan. Kelinglungan dapat menjadi masalah ketika kita memiliki
waktu yang terlalu sedikit atau terlalu terganggu untuk mengodekan secara elaboratif
sesuatu yang harus kita ingat. kitamenghabiskan sebagian besar hidup kita pada
modus pilot otomatis, keadaan yang membantu kita melakukan tugas rutis secara
efektif, tetapi juga membuat kita rentan terhadap kelinglungan. Untungnya
penelitian menunjukkan bahwa tujuan kita telah dikodekan ke ingatan dan juga
fitur-fitur situasi yang memungkinkan kita untuk mengejar hal tersebut.
BIOLOGICAL BASIS OF MEMORY (DASAR-DASAR BIOLOGIS MEMORI)
Ø
Teori
Sinaptik Memori
Teori
ini menunujukan bahwa dalam pengalaman manusia menghasilkan pola–pola yang unik
dalam aktivitas neuron kita yang menyebabkan berubahnya struktur dalam
“synaptic facilitation” yang merupakan dasar biologis dalam “learning” dan memori. Proses ini
mungkin akan membuat
perubahan di masa mendatang,
dimana sinapsis menjadi lebih efisien atau terfasilitasi, namun perubahan ini
juga merupakan dasar biologis dari memori.
Ø Tingkatan dalam Memori dan Otak
Penelitian
akhir-akhir ini memberi
banyak informasi tentang otak, dimana sangat membantu kita dalam memahami
bagaimana cara otak menyimpan informasi. Informasi visual yang
diterima oleh mata, menuju ke visual area di cerebral cortex melalui thalamus.
Proses aktivitas neural ini yang merupakan dasar dari terjadinya sensori
register.
Proses
yang terjadi dalam Short Term Memory adalah ketika informasi dalam visual area
menuju ke lobus frontal dan lobus parietal melalui thalamus. Sedangkan proses yang
terjadi dalam Long Term Memory adalah ketika informasi dari lobus frontal
munuju ke visual area pada cerebral cortex melewati hippocampus selama beberapa
minggu atau bulan. Ketika
kita ingin merecall kembali informasi dari LTM, maka informasi itu akan menuju
lobus frontal melalui thalamus seperti saat informasi STM ingin di recall
kembali.
Ø
Amnesia
: Gangguan Ingatan
·
Anterograde Amnesia
Gangguan ingatan yang menyebabkan
penderita tidak mampu untuk menyiimpan (store) dan mengingat (retrieve) informasi
baru dari Long Term Memory. Secara biologis, dijelaskan bahwa hippocampus
memegang peranan penting dalam mentransfer informasi dari Short Term Memory
(STM) ke Long Term Memory (LTM) yang
terganggu. Seorang penderita mampu mengingat procedural memories yang
berupa persepsi dan gerak motorik , tapi tidak mampu mengingat declarative
memory (yaitu gabungan antara
episodic dan semantic memory)
setelah gangguan ini muncul
akibatnya si penderita tidak mampu mengingat nama teman yang baru dia temui
setelah gangguan itu muncul. Hal ini
menunjukan bahwa hippocampus berperan dalam declarative memory tapi tidak
dengan procedural memory.
Gangguan ini
muncul dapat disebabkan oleh tumor otak , kekurangan oksigen dalam otak,
rusaknya pembuluh darah dalam otak , pikun , kurangnya posokan nutrisi di otak,
dan benturan yang kuat pada kepala pada kasus tertentu ( meski dapat sembuh
dalam kurun waktu tertentu).
·
Retrograde Amnesia
Amnesia ini
bertolak belakang dengan antrograde amnesia, dimana penderita gangguan ini
tidak mampu untuk mengingat informasi dari
Long Term Memory (LTM) sebelum gangguan ini muncul.
Gangguan
ini dapat disebabkan oleh serangan jantung yang tiba- tiba, kerusakan otak oleh
beberapa sebab, benturan pada kepala dan stress yang tinggi.
·
Korsakoff`s Syndrome
Merupakan
gabungan antara antrograde dan retrograde amnesia, dimana penderita tidak mampu
untuk mengingat informasi dalam Long Term Memory ( LTM) sebelum dan sesudah gangguan ini muncul.
Gangguan ini umumnya disebabkan oleh konsumsi alcohol yang berlebihan dan dalam
jangka waktu yan lama. Penderita gangguan ini akan kehilangan banyak memorinya
, mereka biasanya sulit untuk menjelaskan suatu hal dengan lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar